Rp189.000
Mungkin sebagian orang akan berpikir, “Oh, kamu kerja di bidang ekspor, ya? Berarti bisa bantuin ekspor madu, dong?” Supaya nggak salah paham,perlu aku jelaskan sejak awal: aku bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang ekspor-impor bukan karena aku punya produk sendiri atau ingin jualan sesuatu, melainkan karena aku ingin belajar langsung dari lapangan. Aku ingin memahami seperti apa sistem kerja dunia ekspor-impor, mulai dari bagaimana alur dokumen, komunikasi antar-perusahaan, hingga struktur logistik di balik ekspor barang dari Jepang ke luar negeri.
Aku sendiri nggak punya privilese berupa koneksi keluarga, kenalan orang dalam, atau mentor yang bisa langsung membukakan jalan. Semuanya aku mulai dari nol—mencari pekerjaan di perusahaan orang lain adalah satu-satunya cara supaya aku bisa “mengintip dapur” sistem kerja profesional Jepang dari dalam. Namun, sebagai lulusan jurusan IPS, aku sempat ragu: apakah orang seperti aku, yang tak punya latar belakang teknik, bisa kerja di bidang selain translator?
Nyatanya, setelah lulus kuliah, banyak orang Indonesia yang bekerja di Jepang memang memilih jalur translator atau support staff di agen. Tapi, lewat e-book ini, aku ingin berbagi cerita bahwa masih ada jalan lain. Bahwa seseorang tanpa gelar teknik pun tetap bisa masuk ke dunia logistics (logistik) atau supply chain management (SCM) dan membangun karier profesional. Tujuan e-book ini bukan untuk menggurui, melainkan sebagai teman cerita dan panduan awal buat siapa pun yang ingin tahu lebih dalam tentang bidang ini, khususnya bagi pemula dan teman-teman yang juga memulai semuanya dari nol, sama seperti aku.
Mungkin sebagian orang akan berpikir, “Oh, kamu kerja di bidang ekspor, ya? Berarti bisa bantuin ekspor madu, dong?” Supaya nggak salah paham,perlu aku jelaskan sejak awal: aku bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang ekspor-impor bukan karena aku punya produk sendiri atau ingin jualan sesuatu, melainkan karena aku ingin belajar langsung dari lapangan. Aku ingin memahami seperti apa sistem kerja dunia ekspor-impor, mulai dari bagaimana alur dokumen, komunikasi antar-perusahaan, hingga struktur logistik di balik ekspor barang dari Jepang ke luar negeri.
Aku sendiri nggak punya privilese berupa koneksi keluarga, kenalan orang dalam, atau mentor yang bisa langsung membukakan jalan. Semuanya aku mulai dari nol—mencari pekerjaan di perusahaan orang lain adalah satu-satunya cara supaya aku bisa “mengintip dapur” sistem kerja profesional Jepang dari dalam. Namun, sebagai lulusan jurusan IPS, aku sempat ragu: apakah orang seperti aku, yang tak punya latar belakang teknik, bisa kerja di bidang selain translator?
Nyatanya, setelah lulus kuliah, banyak orang Indonesia yang bekerja di Jepang memang memilih jalur translator atau support staff di agen. Tapi, lewat e-book ini, aku ingin berbagi cerita bahwa masih ada jalan lain. Bahwa seseorang tanpa gelar teknik pun tetap bisa masuk ke dunia logistics (logistik) atau supply chain management (SCM) dan membangun karier profesional. Tujuan e-book ini bukan untuk menggurui, melainkan sebagai teman cerita dan panduan awal buat siapa pun yang ingin tahu lebih dalam tentang bidang ini, khususnya bagi pemula dan teman-teman yang juga memulai semuanya dari nol, sama seperti aku.
Reviews
There are no reviews yet.